Info Terbaru 2022

Pendaftaran Snmptn Dibuka 13 Februari 2015 Dengan Perebutan 150 Ribu Kursi

Pendaftaran Snmptn Dibuka 13 Februari 2015 Dengan Perebutan 150 Ribu
Kursi
Pendaftaran Snmptn Dibuka 13 Februari 2015 Dengan Perebutan 150 Ribu
Kursi
SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dulu disebut dengan nama Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) ialah salah satu bentuk jalur penerimaan mahasiswa untuk perguruan tinggi negeri, selain jadwal sanggup bangun diatas kaki sendiri (melalui Ujian Mandiri) dan penyaluran minat dan talenta melalui sekolah-sekolah (PMDK) serta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). awalnya SNMPTN terdiri dari dua jalur yaitu SNMPTN usul (seperti PMDK) melalui nilai rapot dan SNMPTN tulis melalui ujian tulis. Pada tahun 2013, SNMPTN tulis diubah nama menjadi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). dan SNMPTN usul berkembang menjadi SNMPTN saja (tidak pakai undangan) dan nilai yang di seleksi selain dari nilai rapot ditambah nilai Ujian Nasional juga. (Wikipedia).
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pendaftaran SNMPTN dibuka 13 Februari 2015 dengan Perebutan 150 Ribu Kursi

Pendaftaran SNMPTN dibuka 13 Februari 2015, yang telah resmi ditetapkan oleh pemerintah pada Tanggal 15 Januari kemarin dengan diterangkannya tata cara atau proses penerimaan mahasiswa baru, untuk lebih lengkapnya anda bisa membaca kutipan dai jpnn di bawah ini :
Dalam peluncuran tersebut, dipaparkan contoh penerimaan mahasiswa baru, yakni melalui SNMPTN dan seleksi sanggup bangun diatas kaki sendiri yang terdiri dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Menristekdikti M. Nasir mengungkapkan ada 63 Perguruan Tinggi Negeri yang ikut serta dalam SNMPTN tahun ini.
"Tahun kemarin ada 62 PTN. Tahun ini bertambah satu PTN, UIN (Universitas Islam Negeri) Raden Patah," kata Nasir dalam konferensi pers di kantornya, kemarin.
Nasir melanjutkan, seluruh biaya SNMPTN akan ditanggung pemerintah dan SBMPTN yang disertai tes tertulis, pemerintah hanya memberi subsidi. Masa registrasi SNMPTN 2015 ialah 13 Februari hingga 15 Maret.
Sebelum dilakukan pendaftaran, pihak sekolah dan siswa wajib melaksanakan pengisian dan verifikasi di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) secara online, sebagai bab dari proses seleksi. Pengisian PDSS bisa dilakukan mulai 22 Januari hingga 8 Maret mendatang.
"Dalam SNMPTN, sekolah nanti mendata nilai siswa dari kelas satu hingga tiga, ujian simpulan juga. Nantinya semuanya diolah dan diproses. Data dalam PDSS ini harus diisi dengan objektif dan jujur diisi oleh sekolah," papar Nasir.
Nasir menekankan, pemerintah akan memperlihatkan hukuman tegas bagi siswa maupun sekolah yang terbukti melaksanakan kecurangan, salah satunya terkait data PDSS. Sanksi bagi siswa ialah kelulusan siswa di SNMPTN akan dibatalkan.
"Sedangkan bagi sekolah, tidak akan diikutsertakan lagi dalam SNMPTN tahun berikutnya. Ini dalam rangka edukasi nasionla untuk menanamkan nilai kejujuran," tegasnya.
Sementara terkait Unas sebagai salah satu penentu kelulusan SNMPTN, Nasir menyampaikan hal tersebut belum final. Menurut dia, pihaknya perlu melihat terlebih dahulu, apakah pelaksanaan Unas yang akan dilangsungkan April mendatang, kredibel atau tidak sebagai penentu kelulusan siswa. Jika Unas memang kredibel, maka Perguruan Tinggi Negeri akan memakai hasil Unas sebagai penentu kelulusan.
"Kita ingin melihat dulu menyerupai apa prosesnya (Unas). Karena kalau ternyata Unas itu tidak kredibel, akan jadi masalah. Karena itu, 10 persen kelulusan SNMPTN dari nilai Unas akan dipertimbangkan kembali," katanya.
Nasir melanjutkan, pihaknya juga akan melihat, bila ternyata ada kekerabatan antara nilai Unas dan nilai kelulusan SNMPTN, maka Unas akan kembali dipertimbangkan menjadi syarat kelulusan SNMPTN.
"Kalau dinyatakan nggak ada hubungan, ya artinya tidak dimasukkan (syarat Unas). Tapi kalau ternyata yang diterima (lulus SNMPTN) secara umum telah lulus Unas, berarti jadi penting dalam pertimbangan,"imbuhnya.
Selain adanya isu mengenai Pembukaan Pendaftaran SNMPTN di tahun 2015 ini, ada beberapa info penting mengenai perebutan 150 ribu kursi, sesuai info dari jpnn juga maka anda bisa baca dengan lengkap kutipan di bawah ini :
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2015 akan menjaring 150 ribu calon mahasiswa. Kursi sebanyak itu akan diperebutkan para siswa lulusan SMA, Sekolah Menengah kejuruan dan MA.
"Kuota sebanyak itu tersedia bagi 63 perguruan tinggi negeri. Dengan pilihan jadwal studi yang semakin banyak. Hingga memudahkan bagi calon mahasiswa untuk melaksanakan pilihan studi sesuai minat dan kemampuannya," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), M Nasir dalam Peluncuran SNMPTN 2015, Jakarta, Kamis (15/1).
Dia pun memastikan proses seleksi yang dilakukan melalui SNMPTN sangat transparan. Tidak terjadi diskriminasi terhadap sekolah manapun. Bahkan masyarakat sanggup melihat secara pribadi tahap seleksi.
"SNMPTN itu seleksi yang dilakukan melalui jalur akademik. Dengan  melihat rekam nilai raport dan kelulusan calon mahasiswa. Makara sangat gampang mengukurnya," terangnya.
Tentu saja, M Nasir menambahkan proses seleksi yang dilakukan melalui pengawasan yang ketat. Terdapat komisi yang khusus melaksanakan pengawasan. Tidak ada toleransi bagi pihak manapun melaksanakan kecurangan.
Misalkan saja, terperinci beliau terdapat nilai sekolah yang dinaikan secara tidak wajar. Padahal secara akademis tidak mendapat nilai setinggi itu. Maka sanggup dikenakan sanksi.
"Kalau itu sekolah yang melaksanakan maka, sekolahnya mendapat sanksi. Kalau itu pelajar yang melakukan, maka pelajar yang dikenakan sanksi," tegasnya.
Jalur SNMPTN ini merupakan penjaringan bagi calon mahasiswa berprestasi sangat baik secara akademik. Agar mendapat ruang melanjutkan studi pada perguruan tinggi negeri. Melalui hasil nilai raport semenjak kelas I hingga kelas III SMA, Sekolah Menengah kejuruan dan MA. "Kapasitasnya yang disediakan itu 50 persen dari total dingklik Perguruan Tinggi Negeri yang diperbutkan," imbuhnya.
Ketua SNMPTN 2015, Rochmat Wahab menambahkan bahaya hukuman pencoretan bagi calon mahasiswa yang terbukti melaksanakan pelanggaran bakal dilakukan. Termasuk pula sekolah yang memang secara sengaja mengganti nilai raport lebih tinggi.
Menurutnya kasus semacam itu sempat terjadi beberapa tahun lalu. Dampaknya sekolah yang bersangkutan tidak sanggup mengikuti SNMPTN pada tahun berikutnya. Karena dicoret dalam daftar sekolah yang berhak mengikuti seleksi.
"SNMPTN ini hanya mengukur nilai raport bagi calon mahasiswa untuk melanjutkan studi. NIlai itu butuh kejujuran dan kredibilitas. Jika ternyata curang, maka berat sanksinya," ucapnya.
Demikian isu mengenai Pendaftaran SNMPTN dibuka 13 Februari 2015 dengan Perebutan 150 Ribu Kursi berikut di atas agar isu ini bisa bermanfaat bagi anda semua.
Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90